Hi Annyeong Teman Nunna
Beberapa waktu lalu Nunna membaca sebuah artikel yang akhirnya menggelitik untuk dijadikan bahan tulisan atau diskusi. Tentang sulitnya generasi muda Indonesia saat ini untuk memiliki rumah. Nah artikel ini Nunna dedikasikan untuk kita semua yang kali ini masih berjuang memiliki rumah sendiri.
Beli rumah? Kedengerannya kayak mimpi buat Gen Z. Harga rumah makin mahal, gaji segitu-gitu aja, belum lagi gaya hidup yang serba digital—ngopi di kafe, langganan streaming, belanja online. Tapi, bukan berarti punya rumah itu mustahil! Kuncinya ada di cara ngatur uang dengan cerdas dan disiplin.
Buat kamu yang punya impian punya rumah sendiri, artikel ini bakal kasih tips detail, tapi tetap santai dan gampang diterapin. Yuk, simak sampai habis!1. Mulai dari Tujuan yang Jelas
Sebelum ngomongin duit, tentuin dulu mau beli rumah yang kayak gimana. Apakah mau rumah tapak atau apartemen? Di pusat kota atau di pinggiran?
Misalnya, kalau mau beli rumah di Jakarta, siap-siap merogoh kocek miliaran rupiah. Tapi kalau kamu gak keberatan tinggal di daerah penyangga kayak Bogor, Depok, Tangerang, atau Bekasi, harga rumahnya masih di kisaran Rp300–500 juta.
Nah, setelah tahu mau beli rumah di mana, kamu harus tau juga berapa duit yang harus dikumpulin. Misalnya:
- Uang muka (DP) biasanya 10–20% dari harga rumah. Kalau rumahnya Rp500 juta, berarti harus nyiapin Rp50–100 juta buat DP.
- Cicilan KPR (Kredit Pemilikan Rumah) biasanya gak boleh lebih dari 30% gaji bulanan.
- Ada biaya tambahan kayak pajak, notaris, dan renovasi kecil-kecilan.
- Kalau kamu pengin beli rumah dalam 5 tahun dan butuh DP Rp100 juta, berarti setiap bulan harus nyisihin sekitar Rp1,67 juta.
2. Ngatur Pengeluaran Biar Bisa Nabung
Ini bagian yang paling susah buat banyak orang: ngatur pengeluaran. Kalau setiap bulan gaji selalu habis tanpa sisa, kapan bisa nabung buat rumah?
a. Pakai Metode 50/30/20
Cara gampang buat ngatur keuangan adalah pakai rumus ini:
Cara gampang buat ngatur keuangan adalah pakai rumus ini:
- 50% buat kebutuhan pokok (makan, sewa kos, transportasi, listrik, dll.).
- 30% buat hiburan dan keinginan (nongkrong, traveling, langganan streaming).
- 20% buat nabung dan investasi (termasuk tabungan DP rumah).
- Rp4 juta buat kebutuhan pokok.
- Rp2,4 juta buat hiburan.
- Rp1,6 juta buat tabungan dan investasi.
b. Kurangi Pengeluaran yang Gak Penting
Kadang kita gak sadar kalau banyak duit bocor ke hal-hal yang sebenarnya gak perlu. Coba deh cek:
Sering jajan kopi kekinian? Ngopi di luar Rp30 ribu/hari = Rp900 ribu/bulan. Mending bikin sendiri!
Langganan banyak platform streaming? Pilih satu aja yang paling sering dipakai.
Sering naik ojek online padahal bisa naik transportasi umum? Bisa hemat ratusan ribu per bulan.
Coba bikin daftar pengeluaran dan lihat mana yang bisa dipotong. Dari sini, bisa dapat tambahan dana buat nabung rumah.
Kadang kita gak sadar kalau banyak duit bocor ke hal-hal yang sebenarnya gak perlu. Coba deh cek:
Sering jajan kopi kekinian? Ngopi di luar Rp30 ribu/hari = Rp900 ribu/bulan. Mending bikin sendiri!
Langganan banyak platform streaming? Pilih satu aja yang paling sering dipakai.
Sering naik ojek online padahal bisa naik transportasi umum? Bisa hemat ratusan ribu per bulan.
Coba bikin daftar pengeluaran dan lihat mana yang bisa dipotong. Dari sini, bisa dapat tambahan dana buat nabung rumah.
c. Pakai Aplikasi Keuangan
Biar lebih gampang, pakai aplikasi kayak Money Lover, Spendee, atau Finansialku buat tracking pengeluaran. Ini bakal bikin kamu lebih sadar sama pola pengeluaran dan bisa lebih hemat.
Oke, sekarang udah berhasil ngirit, tapi gimana cara nabungnya biar gak kepake buat hal lain?
a. Pisahin Rekening Tabungan Rumah
Jangan campur tabungan rumah dengan rekening buat jajan atau kebutuhan sehari-hari. Bukalah rekening khusus yang gak ada kartu ATM-nya supaya gak tergoda buat tarik duit.
Jangan campur tabungan rumah dengan rekening buat jajan atau kebutuhan sehari-hari. Bukalah rekening khusus yang gak ada kartu ATM-nya supaya gak tergoda buat tarik duit.
b. Coba Deposito atau Reksadana Pasar Uang
Kalau ditabung di rekening biasa, bunga banknya kecil banget. Supaya duit lebih cepat berkembang, coba:
Banyak bank yang punya program tabungan berjangka dengan autodebet, jadi setiap bulan duit otomatis ditarik dan gak bisa diambil sampai jatuh tempo. Cocok banget buat yang sering tergoda ngabisin tabungan.
4. Cari Tambahan Pemasukan
Kalau ditabung di rekening biasa, bunga banknya kecil banget. Supaya duit lebih cepat berkembang, coba:
- Deposito: Bunga 4–5% per tahun.
- Reksadana pasar uang: Imbal hasil 5–7% per tahun, dengan risiko rendah.
- Misalnya, kalau tiap bulan nabung Rp1,5 juta di reksadana pasar uang, dalam 5 tahun bisa terkumpul sekitar Rp104 juta.
Banyak bank yang punya program tabungan berjangka dengan autodebet, jadi setiap bulan duit otomatis ditarik dan gak bisa diambil sampai jatuh tempo. Cocok banget buat yang sering tergoda ngabisin tabungan.
4. Cari Tambahan Pemasukan
Kalau gaji sekarang masih terasa kurang buat nabung rumah, saatnya cari cara buat nambah penghasilan.
a. Side Hustle atau Freelance
Sekarang banyak banget peluang buat cari duit tambahan, misalnya:
- Jadi freelancer (desain grafis, nulis, editing video, dll.).
- Jualan online atau jadi reseller.
- Ngajar les atau bikin kursus online.
Selain nabung, coba juga investasi biar uang berkembang lebih cepat. Beberapa pilihan investasi yang cocok buat Gen Z:
- Reksadana saham: Bisa kasih return 10–15% per tahun.
- Saham blue-chip: Buat yang mau belajar investasi saham.
- Emas: Pilihan aman buat jangka panjang.
5. Manfaatkan Program Bantuan Pemerintah
Buat yang gajinya masih pas-pasan, jangan lupa manfaatin program bantuan dari pemerintah, seperti:
- KPR Subsidi FLPP: Bunga tetap 5% per tahun, DP mulai 1%.
- BP2BT: Bantuan buat pekerja informal yang mau beli rumah.
- Subsidi Uang Muka: Bisa dapat bantuan DP hingga Rp10 juta.
Mulai Sekarang, Jangan Nunggu Nanti!
Beli rumah itu butuh proses, tapi bukan berarti gak mungkin. Kalau kamu mulai sekarang dan disiplin, 5–10 tahun lagi rumah impian bisa jadi kenyataan.
Yang penting:
Beli rumah itu butuh proses, tapi bukan berarti gak mungkin. Kalau kamu mulai sekarang dan disiplin, 5–10 tahun lagi rumah impian bisa jadi kenyataan.
Yang penting:
- Tentukan tujuan dan hitung biaya yang dibutuhkan.
- Ngatur pengeluaran dengan bijak (pakai metode 50/30/20, pangkas pengeluaran gak penting).
- Nabung dengan cara yang benar (rekening khusus, reksadana, tabungan berjangka).
- Cari tambahan penghasilan biar bisa nabung lebih banyak.
- Manfaatkan program subsidi pemerintah biar lebih ringan.
Bagaimana terlihat sulit ya? Ah Nun, ribet banget ini. Sulit banget nahan beli ini itu. Percayalah, memang semua ini sulit. Karena ada harga yang harus dibayar demi impian yang ingin kita wujudkan. Harus ada yang kita korbankan dan kendalikan di masa kini, untuk masa depan yang lebih baik. Tapi ingat, jangan jadikan ini menjadi beban. Tidak perlu berkompetisi dengan orang lain dan bersaing dengan pencapaian mereka.
Semua pengaturan keuangan, target beli rumah, dan pekerjaan tambahan yang kita ambil harus diukur dari kemampuan diri sendiri. Karena sejatinya mewujudkan impian itu seperti marathon panjang. Jadi pastikan, kita memiliki kesabaran, ketekunan, dan kegigihan yang cukup selama masa-masa sulit mewujudkan impian kita.
Jangan jadikan impian kita untuk beli rumah hanya menjadi wacana semata, mulai lakukan sekarang! Semakin cepat mulai, semakin cepat punya rumah sendiri.
Semoga bermanfaat ya
Saranghae,
Nunna
0 comments:
Post a Comment