Hi Annyeong Nunna Chingu
Apa kabar? Bagaimana perjalanan kalian saat penggantian tahun dari 2024 ke tahun 2025? Heum sebelum membahas topik sesuai judul dan banner blog kali ini, saya mau cerita bagaimana saya menutup tahun 2024 dan memulai tahun 2025.
Jadi sepanjang tahun 2024 itu luar biasa sih buat saya. Saking luar biasanya di bulan Desember menutup tahun 2024 dengan ambruk hingga harus dirawat sekian lama di rumah sakit. Drama dimulai di akhir November 2024 sudah mulai ada yang aneh di tubuh. Dua kali dalam waktu seminggu harus ke IGD karena sakit yang sudah tidak bisa ditahan. Dan di kesempatan IGD terakhir saya harus dirujuk ke RS karena hasil lab saya diindikasikan buruk dan harus segera ditangani.
Dan yah, petualangan dimulai. Saat kondisi benar-benar drop saat merantau sendirian di kota orang, tinggal di lantai 2, merambat turun ke lantai bawah, pesen mobil online, dan ke IGD sendiri. Mulai melewati observasi di IGD rumah sakit, rekam jantung, rontgen, ambil darah, banyak kabel yang ditempelkan di tubuh, infus, nebul, dan selang oksigen.
Di hari kedua, mama harus datang dari Surabaya untuk jaga saya di rumah sakit. Kalau mengingat itu semua dan berapa putus asanya saat itu, membuat saya banyak bersyukur saat ini. Dan yah, kesehatan itu mahal ya Chingu. Jadi jaga deh, jangan sembarangan menjaga tubuh yang sudah diciptakan Allah SWT ini untuk dititipi ruh kita. Dari semua kejadiaan di penghujung tahun 2024 ini, saya juga jadi sangat bersyukur masih memiliki mama yang sudah rela meninggalkan semua kenyamanannya di Surabaya dan hidup sementara dengan saya yang serba sederhana ini.
Okay kita kembali ke topik yak Nunna Chingu.
Beberapa waktu lalu, secara tidak sengaja Nunna melihat youtube Raditya Dika yang judulnya 40 Pelajaran di Umur 40 tahun. Intro dari bang Radit menyebutkan bahwa video kali itu ia dedikasikan bagi dirinya sendiri yang sudah memasuki usia 40 tahun. Dan dari intro itu, Nunna tertarik melanjutkan melihat videonya hingga tuntas. Dan, di bawah ini adalah rangkuman 40 pelajaran yang didapat Raditya Dika dari sepanjang usianya.
40 Pelajaran di umur 40 tahun.
Oleh : Raditya Dika, Bapak-bapak 40 tahun. 1. Gak apa-apa jadi orang aneh. 2. Jangan gosipin orang! 3. Kita gak sepenting itu buat orang lain. 4. Usahakan minimalis! 5. Kerja ringan kalau dicicil. 6. Kerja ringan kalau barengan. 7. Ide ada kalau dicatat. 8. Belajar dari yang terbaik. 9. Belajar dari yang tidak punya pengalaman. 10. Melamun adalah bagian dari proses kreatif. 11. Waktu ada kalau kita ciptakan. 12. Pakai uang untuk membeli waktu. 13. Jangan lupa bermain-main! 14. Punya hobi baru adalah cara termudah untuk merasa seru lagi. 15. Fokus ciptakan core memory yang indah! 16. Jangan membuat keputusan waktu sedih, marah atau galau! 17. Belajar bilang ‘iya’ ke hal yang kita bilang ‘tidak’. 18. Belajar berani berkata ‘tidak’. 19. Main game adalah cara termudah untuk kabur ke dunia lain. 20. Dikritik berarti punya ruang untuk tumbuh. 21. Jalan kaki min. 30 menit sehari. 22. Selalu tepat waktu! 23. Takut biasanya datang dari ketidaktahuan. 24. Menyesal lebih seram dari rasa takut. 25. Kalau ada yang ganjel, ngomong aja. 26. Semua orang punya keahliannya sendiri. 27. Tahu bahwa kita gak bisa semuanya. 28. Beli barang buat diri sendiri. 29. Belajar sabar. 30. Reputasi datang dari tindakan. 31. Berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain. 32. Baca buku adalah cara terbaik untuk masuk ke pemikiran orang lain. 33. Dengerin podcast sesuai minat. 34. Selalu belajar dimanapun dan kapanpun! 35. Investasi terbaik adalah pendidikan. 36. Storytelling adalah skill paling berguna. 37. Orang yang gasuka kita, kadang ga ngerti kita. 38. Investasi yang baik adalah investasi yang membosankan (duit) 39. Pastikan perjalanannya sama menyenangkannya sebagaimana tujuannya. 40. Hiduplah dengan cinta!
Okay mari kita bahas!
Bagi Nunna hampir semua pelajaran yang didapatkan bang Radit rasanya relate dan sangat applicable bagi banyak orang. Terutama saya sendiri. Misal di poin 17 dan 18. Bang Radit kurang lebih menyampaikan bahwa boleh loh kita mencoba mengiyakan segala sesuatu yang biasanya kita tolak dengan asumsi kita bisa mencoba hal baru. Dan sebaliknya, kita juga bisa loh belajar berkata tidak atas apa-apa yang kita sebelumnya iyakan karena banyak alasan. Mengapa kita harus bisa berkata tidak? Sesederhana kita bisa belajar mana yang benar-benar mau kita kerjakan karena kita perlu untuk mengerjakannya.
Atau di poin 36, di era sekarang kemampuan bertutur atau story telling sangat berguna bagi kita apapun latar pekerjaan kita. Bahkan menulis blog semacam ini pun, membutuhkan kemampuan bertutur yang baik.
Apa yang dilakukan Raditya Dika untuk membuat daftar pelajaran yang ia dapatkan di usianya yang sudah menginjak 40 tahun ini bisa didapat tentu setelah selama ini mampu melakukan refleksi dan evaluasi dari apa yang telah ia lakukan selama ini. Hal semacam ini juga bisa kita lakukan. Mungkin diawali dengan melakukan jurnaling setiap hari. Jurnaling membuat kita terasah untuk sadar dan melakukan evaluasi atas apa yang kita kerjakan setiap harinya.
Sungguh tertarik mencoba membuat pelajaran-pelajaran hidup yang mungkin sudah saya lalui selama ini. Apakah perlu dilakukan nanti menjelang usia 40 tahun? Menarik sepertinya.
Semoga tulisan kali ini bermanfaat yah Nunna chingu.
Saranghae
Nunna
0 comments:
Post a Comment