Mendekati Lebaran ada satu hal yang dinanti banyak orang. Apalagi kalau bukan munculnya hilal yang menandakan bergantinya bulan dari Ramadhan ke Syawal. Beberapa petugas telah disebar di titik titik pantauan hilal untuk memastikan terlihat atau tidak bulan sabit muda pada arah dekat matahari terbenam.
Tapi, hilal bukan hanya bermakna bulan sabit yang terbit pada tanggal satu bulan Qomariah. Bagi Arsy, bilal juga menjadi bahan selorohannya ketika ada yang melontarkan pertanyaan-pertanyaan template untuknya.
"Kok ga bawa calonnya dikenalin ke om tante."
"Kapan nikah?"
"Sudah daper THRnya?"
"Sendirian di masa tua itu ga enak loh, kapan bawa calon suaminya."
Dan banyak pertanyaan template lain yang pada akhirnya akan dibalas Arsy dengan jawaban "Hehehe belum nampak hilalnya, doakan saja."
Betul, kata "hilal" menjadi senjata Arsy agar semua nampak komedi. Tentu agar ia tak terlalu sakit hati. Momen Lebaran dan mudik harusnya menjadi momen yang membahagikan namun masih ada saja kata-kata atau pertanyaan yg minus empati. Arsy sudah ada di tahap santai. Sebelumnya, pertanyaan dari kerabatnya berasa seperti sembilu yang mencabik dadanya. Ia sudah berdamai dengan semuanya.
Proses berdamainya itu ia dapatkan saat terus mendalami ilmu agama. Ia ikut kajian di sana sini, membaca buku, mengikuti kegiatan-kegiatan di komunitas hijrah, dan banyak lagi. Ia pun mendapat nasihat dari salah satu guru, perihal jodoh itu hak Allah SWT menentukan kapan akan muncul.
"Fokus saja memperbaiki diri, perbaiki ibadahmu, pasrahkan ke Allah SWT. Tetap ikhtiar yang terbaik, tapi jangan mengambil alih peranan Allah SWT. Jodoh, rezeki, maut, semuanya itu adalah ranah Allah SWT" nasihat itulah yang terus Arsy pegang saat ini.
Jadi kalau Arsy ditanya mengapa bisa sesantai itu, iapun menjawab "Tenang saja kak, aku punya Allah SWT. Aku ikut skenario terbaik Allah SWT."
#RWCODOPDay24
#RWCODOP2024
#OneDayOnePost
#RamadanWritingChallenge2024
0 comments:
Post a Comment