Annyeong Teman Nunna,
Apa kabar kalian? Nunna hadir lagi dengan cerita terbaru. Kali ini Nunna mau cerita tentang gambaran ide yang masuk jadi salah satu dreamlist Nunna. Ah iya akhirnya Nunna membuat daftar impian lagi setelah sekian lama. Mencoba memetakan lagi hidup ini nantinya mau dijalankan seperti apa. Meskipun masih belum terlalu panjang merencanakan semuanya, masih selangkah demi selangkah. Tapi Nunna sudah punya gambaran besarnya, how i live my life.
Oke Cerita Nunna kali ini tentang Digital Nomad. Teman Nunna sudah pernah dengar tentang Digital Nomad?
Digital Nomad atau bahasa Indonesia Pengembara Digital diartikan sebagai seseorang yang hidup secara nomaden atau tidak menetap sambil bekerja secara remote memanfaatkan teknologi dan internet. Orang-orang ini tidak terikat ruang dalam bekerja. Tapi untuk jam kerja, masih harus menyesuikan dengan kontrak kerja yang disepakati.
Jadi kita bisa travelling atau pergi kmana saja tapi cuan dan penghasilan masih jalan terus. Gimana menarik kan? Gimana orang gak banyak pengen jadi digital Nomad coba. Termasuk Nunna hehehe. Lantas apa saja sih profesi yang biasanya dimiliki oleh para digital nomad?
Saat ini terutama setelah pandemik banyak pekerjaan yang bisa dikerjakan remote dari manapun. Banyak pula platform yang menyediakan lowongan kerja yang bisa dikerjakan secara remote. Sebut saja designer grafis, businessman, digital marketer, copywriter, writer, trader, affiliator, virtual assistant, dan masih banyak lagi lainnya.
Di Indonesia sendiri ada satu tempat yang banyak ditemukan para digital nomad, iya Bali. Bahkan tidak hanya berasal dari lokal Indonesia banyak juga yang datang dari negara lain. Di coworking space, cafe, villa, bahkan beach club kita bisa temukan mereka yang bekerja secara digital yang mungkin HQ officenya ada di negara asal mereka. Teman Nunna pernah nemuin?
Lantas apa sih yang harus kita siapkan sebelum kita menjadi seorang digital nomad?
Kalau menurut Nunna sih hal yang paling utama disiapkan sebelum memutuskan menjadi seorang digital nomad adalah Big Why? alias alasan terbesar mengapa kita memilih menjadi digital nomad. Hidup berpindah dan terus bertualang sambil tetap produktif bekerja. Apakah alasan itu cukup kuat? Karena kalau misalnya gak cukup kuat, takutnya ketika menghadapi rintangan di tengah jalan nantinya bisa oleng hehehe. Hal lainnya yang perlu disiapkan akan Nunna tuliskan di infografis di bawah ya.
Mengapa di infografis di atas Nunna menuliskan juga tentang menyiapkan dana darurat. Karena setelah Nunna cari tahu dunia digital nomad tidak sepenuhnya indah. Memang banyak para digital nomad yang sukses, tapi juga tidak sedikit yang berakhir dengan kegagalan dan akhirnya kembali ke kehidupannya semula. Kenapa demikian? Karena ternyata tantangannya luar biasa apalagi bagi mereka yang terbiasa bekerja dengan segala hal yang pasti, waktu kerja, gaji, kenyamanan kerja, deadline dll, pilihan hidup sebagai digital nomad mungkin akan membawa beberapa konsekuensi untuk penyesuaian terutama secara finansial di awal memulai.
Di awal mulai membangun karir ataupun bisnis dan menjalaninya sebagai digital nomad tentu pendapatan yang dihasilkan belum pasti. Jadi paling tidak kita wajib memiliki dana darurat agar bisa mengcover biaya hidup sebelum mulai mendapat penghasilan dari project atau pekerjaan yang kita lakukan. Seorang digital nomad juga harus pintar mengelola keuangan, menyesuaikan penghasilan dengan gaya hidup juga rencana-rencana perjalanan yang mungkin telah disusun. Lagi-lagi kita harus siapkan dana untuk investasi dan dana darurat.
Di luar masalah finansial, tantangan lain adalah manajemen waktu. Mereka yang terbiasa bekerja 9-5 kemudian beralih sebagai digital nomad mungkin harus cermat mengatur waktu agar working life dan personal life tetap seimbang. Kadang kalau sudah fokus dalam satu project, seorang digital nomad juga tidak jarang menjadi overworked. Yang tentunya akan berimbas pada kesehatan diri. Kalau sudah begini, kuncian Nunna adalah dengan disiplin dalam mengatur working plan dan to do list harian.
Hal lainnya yang yang menjadi tantangan bagi seorang digital nomad adalah koneksi internet. Karena tidak semua wilayah di Indonesia tercover dengan jaringan internet berkecepatan tinggi. Jadi seorang digital nomad harus memastikan agar bisa tetap terhubung dengan internet dengan jaringan yang kuat dan strabil. Bisa dengan mengandalkan jaringan mobile internet broadband atau fixed internet broadband. Pilih saja mana yang paling menawarkan kestabilan jaringan internet di daerah yang kita tempati.
Menjadi digital nomad bisa menjadi alternatif pilihan bagi siapapun saat ini. Tinggal kita benar-benar menyiapkan diri dan mempertimbangkan plus minusnya, jangan hanya dilihat sisi gemerlap dan kebebasannya saja tapi juga sisi konsekuensi lain yang harus kita tanggung. Intinya kalau kata Nunna mah kudu tetep eling, waras, dan bahagia. Itu yang utama.
Semoga Cerita Nunna kali ini bermanfaat yaah buat Teman Nunna.
Sampai bertemu di cerita Nunna selanjutnya
Saranghae, Nunna
0 comments:
Post a Comment