Annyeong Teman Nunna,
Semoga kalian di sana baik-baik saja. Kalau misal tidak baik-baik saja ingin sekali memeluk kalian dan saling menguatkan.
Karena Nunna tahu, saat kita berada di titik kehidupan yang penuh kesulitan, dan ada seseorang yang sekedar memeluk dan menenangkan saja itu sangat berarti. Tapi, saat benar-benar sendiri harus melewati semuanya rasanya itu apa ya... kaya limbung dan hilang arah saja.
Hidup memang selalu menawarkan dua hal, bahagia dan sedih, susah dan senang. Semua hadir saling bergantian dan menyeimbangkan. Sebenarnya kita paham atas hukum itu, tidak akan ada gelap yang tak berujung terang. Namun, Nunna juga paham, saat diri ini kalut dalam belitan masalah. Semuanya terasa gelap dan pekat. Seakan tidak ada secercah cahaya sedikit pun untuk mengakhiri semua kegundahan.
Nunna paham karena pernah dan masih berada di titik itu. Meskipun kini beranjak untuk mencari cahaya terang, tapi percayalah aku bisa mengerti apa yang kalian rasakan saat ini.
Satu-satunya yang bisa kita lakukan saat berada di masa masa terpuruk itu hanya dua, berdamai dengan diri dan keadaan serta berserah kepada Allah SWT. Sudah dua hal itu saja yang jadi pegangan Nunna saat itu.
Bagaimana caranya berdamai dengan diri sendiri? Sebelum kita bisa berdamai dengan diri sendiri, menerima (acceptance) atas apa yang terjadi pada diri kita, biasanya kita akan terlebih dahulu melewati 5 stage of grief.
Denial
Anger
Bargaining
Depression
Acceptance
Trust me, saya sudah melewati semuanya dan itu proses yang tidak mudah dan menyakitkan. Tapi, tidak ada yang tidak mungkin saat kita melibatkan Allah SWT di dalamnya. Keyakinan diri bahwa hanya padaNyalah kita bisa menggantungkan segala keresahan dan masalah dalam hidup, berpasrah. Bahwa Ialah pemilik kehidupan, dan saat kita manusia merasa sudah tidah lagi mampu menjalani semuanya, pasrahkan ke Sang Maha Pemilik Kehidupan. This is the highest level of acceptance for me.
Dan ketika sudah bisa menerima semuanya, kita bisa lebih mudah berdamai dengan diri sendiri. Meskipun memang tidak semudah dibayangkan, paling tidak kita tidak lagi merasa rungsing dengan hal-hal yang mungkin berjalan tidak semestinya dalam hidup.
Untuk kamu di luar sana, stay strong and believe, you are not alone. Peluk dalam doa. Kuat kuat ya kita
Sampai bertemu di post selanjutnya.
Nah kadang berbagai pikiran itu malah menyalahkan diri sendiri, sering banget sampai debat sendiri batinnya. Padahal kita perlu peluk diri sendiri dan berdamai agar lebih tenang dan bisa menghadapi masalah, semangat!
ReplyDelete