Bulan November seharusnya adalah bulan yang paling membuat saya bahagia. Tapi kali ini, saya mendapat banyak pengalaman dan pelajaran hidup. Yang saya sebut wake up call.
Benar kata orang bijak, lari dari masalah, skip suatu hal yang menyakitimu, menganggapnya sudah tidak ada, itu tidak lantas membuat masalah atau apapun yang mengganggumu itu hilang dan selesai. Dia hanya tersisih sejenak, bersembunyi di kegelapan, untuk suatu saat muncul kembali. Dan menghantammu mungkin dengan lebih keras.
Thats my condition right now. Secara mental, pikiran, kemudian berimbas ke fisik, dan tentu saja berdampak juga secara finansial.
Apa yang saya pikir sudah saya lepaskan, ternyata masih belum selesai. Ketakutan untuk berkomitmen dan memulai hubungan itu terus berlanjut bahkan sampai saat ini. Saya pikir trauma atau luka batin itu sudah hilang. Ternyata belum. Dan pada akhirnya kembali menghantam saya.
Overthinking tentang banyak hal.
Apakah saya sudah cukup baik untuknya?
Apakah saya bisa diterima?
Apakah saya bisa membersamai langkahnya?
Apakah dia mau menerima kekurangan saya?
Apakah dia bisa menerima semua cerita dan sejarah keluarga saya?
Apakah dia bisa menyayangi keluarga saya?
Apakah dia tidak akan meninggalkan saya?
Dan banyak kekalutan lain, dan percayalah jauh lebih menakutkan dari sejak awal perpisahan dulu.
Terlebih, saya masuk di rentang usia yang sudah berpikir ingin sesuatu yang stabil dan nyaman. Entah itu dalam hubungan atau standar kehidupan.
Karena tersadar pada usia yang sudah harusnya matang dari segi apapun. Dan tersadar ada luka yang ternyata belum sembuh dan berdampak ke semuanya. Ini jadi semacam wakeup call buat saya.
Sebuah hantaman yang membuat saya tersadar banyak hal. Dan pada akhirnya memutuskan banyak hal pula.
Salah satunya, dan mungkin ga penting bagi orang lain, tapi mungkin bisa berarti bagi proses true healing saya, adalah mengubah nick name. Neng Nunung itu nama yang saya sematkan karena panggilan di masa lalu. Terus berubah jadi apa? Nunna, kependekan dari nama asli saya, Nunung Nurna.
Ada yang lain? InsyaAllah ada. Banyak hal yang saya lakukan untuk lebih mengakselerasi hidup saya ke arah yang tepat. Kalau kata salah satu orang baik dalam hidup saya, saya tuh kebanyakan pot. Dan ya, pada akhirnya saya akui itu. And this time to be spesialized and focused.
Akan kembali ke fitrah sebagai penulis dan tukang cerita. Kalau bahasa saya kemarin saya mau dikenal sebagai Cuan Storyteller. Tentunya kisah saya sebagai pemburu cuan. Sudah itu saja, cukup. Selebihnya? Saya mau bekerja secukupnya, ibadah sebanyaknya, menikmati hidup seterusnya.
Tulisan ini juga sebagai penanda, kalau blog ini akan berubah nama domain. Mungkin nickname di platform lain akan ikut menyusul berubah. Sambil saya terus menjalankan misi self true healing.
Saya bersyukur mendapat wake up call di saat yang tepat, mungkin terlambat bagi banyak orang. Saatnya menuntaskan semuanya, ga akan lari lagi dari apapun yang melukai dan menyakitkan di masa lalu, sekarang, dan akan datang. Saya siap dan ikhlas menerima semua skenario terbaik dari Allah SWT.
Love,
Nunna.
0 comments:
Post a Comment