Geng Cinta are Back!!
Yah, beberapa waktu terakhir kita semua mendapat serbuan
informasi baik dari online, televisi, radio, media cetak, dan lain-lain, jika
Mira Lesmana dan Riri Riza akan membuat sequel dari film Ada Apa Dengan Cinta
(AADC) dengan tajuk Ada Apa Dengan Cinta 2 (AADC 2). Dan saya langsung bersorak
ala ABG hehehe… Yeeey… Geng Cinta are Back. Dan kemudian teman-teman tahu apa
yang saya lakukan? Langsung saya menjelajah di You Tube, follow channel Miles
Films dan mencari spoilernya hehehe…
Memang isu tentang reuninya Geng Cinta lengkap dengan Rangga
dan Mamet ini muncul sejak iklan Line yang dibintangi oleh mereka ditayangkan
di televisi dan You Tube. Dan isu itu menjadi kenyataan, film Ada Apa Dengan
Cinta 2 akan ditayangkan serentak di 3 negara, Indonesia, Malaysia, dan Brunei
pada tanggal 28 April 2016.
Gambar diambil dari sini |
Munculnya lanjutan film AADC ini membuat ingatan saya
terlempar di masa-masa SMA. Bagaimana tidak, saat film ini pertama kali
diputar, saya masih kelas 2 SMA. Saat itu film AADC booming banget. Sampai ada anekdot “Lu ga gaul kalau ga nonton AADC
di bioskop atau hafal puisi-puisinya.” Dan saya termasuk di jajaran anak muda
yang ngantri di gedung bioskop untuk nonton film AADC.
Film ini merupakan salah satu pemicu saya menggeluti dunia
menulis. Namun, sesungguhnya saya sudah suka menulis sejak SD dan aktif menulis
di SMP. Tapi, karena AADC ini saya mulai belajar dan mencari tahu tentang puisi
dan karya sastra lebih dalam. Dan AADC juga yang membuat saya memutuskan untuk
memilih masuk jurusan Sastra Indonesia Universitas Airlangga.
Dulu waktu SMA, saya ingin sekali menjadi tim mading dan
majalah sekolah. Lagi-lagi hal ini terpengaruh karena AADC. Tapi karena
sebelumnya saya sudah aktif di KIR dan OSIS, saya tidak bisa masuk tim mading
dan majalah sekolah. Saat itu, saya kecewa sekali hehehe… Karena harapannya sih
saat itu, saya ingin seperti Cinta, Maura, Milly, Carmen, dan Alya.
Gagal menjadi bagian dari tim redaksi majalah sekolah dan
mading, akhirnya yang saya lakukan adalah menulis dan mengirimkan tulisan saya
ke mereka. Hehehe… Kadang dimuat, tapi lebih banyak tidak. Tapi sadarlah saya,
saat itu tulisan saya pasti masih acak adut dan tidak layat muat.
Sejak saat itu, saya sangat terpacu untuk bisa menulis dan
mempelajari sastra Indonesia lebih dalam lagi. Dan inilah saya sekarang, di
sini menuliskan semua kenangan itu.
Semoga bermanfaat.
0 comments:
Post a Comment