“Here’s this years youngest Grammy Nominee, 12 year-old Joey Alexander”
Bagaimana perasaan bocah kecil
berusia 12 tahun itu begitu mendengar namanya disebut oleh President/CEO NARAS
(National Academy of Recording Arts and Sciences) Neil Portnow dan pemenang
tiga Grammy Awards, Common. Atau lebih dari itu, bagaimana perasaan orang
tuanya. Betapa bangganya mereka saat anaknya mendapat standing ovation dari seluruh penonton di Staples Center, LA sore
itu. Joey Alexander, malam itu begitu membius dengan penampilannya menekan tuts
tuts piano
Joey Alexander (Josiah Alexander Sila) |
Waktu mendapat kabar kalau ada
bocah kecil asal Indonesia yang menjadi nominator Grammy Awards saya setengah
percaya. Ah masa sih ada anak Indonesia bisa masuk nominasi Grammy Awards.
Padahal kan selama ini banyak penyanyi asal Indonesia yang getol bilang mau Go
International tapi hingga sekarang gaungnya belum terdengar. Mulai deh saya browsing tentang Joey Alexander, dan
Woila! ternyata kisah Si Joey ini bukan seperti cerita 1001 malam yang instan
terjadi.
Si Cute Joey ini lahir di
Denpasar 25 Juni 2003. Di usia 7 tahun ia telah menguasai berbagai teknik dan
improvisasi dalam aliran musik jazz. Tahun kemarin, 2015, ia merilis album music
perdananya yang bertajuk “My Favorite Things” di New york, di bawah label
Motema Record. Dan luar biasanya, konon ia mendapatkan kemampuannya bermain
piano itu secara otodidak. Dan tahun tahun sebelumnya, Joey pernah juga tampil
di hadapan Bill Clinton. Di tahun 2014 Joey juga diundang oleh Wynton Marsalis
untuk tampil di malam gala Jazz at Lincoln Center. Di tahun 2013, pemilik
senyum menawan ini juga memenangi Grand Prix dalam Master-Jam Fest 2013.
Joey adalah artis Indonesia
pertama yang masuk Billboard 200 di Amerika Serikat dengan albumnya. Ia nangkring
di peringkat 174 pada 30 Mei 2015.
Joey merintis prestasinya dalam
senyap pemberitaan di dalam negeri. Hampir tidak pernah sebelumnya kita
mendengar nama anak kelahiran Denpasar ini disebut. Wajar jika pemberitaan
tentang masuknya Joey sebagai nominator Grammy Awards 2016 mengundang decak
kagum banyak pihak. Konon katanya Presiden Jokowi pun hendak menyempatkan waktu
bertemu Joey di Amerika Serikat, di sela-sela kunjungan kenegaraannya.
Penampilan Joey yang mendapat standing applause pada gelaran Grammy Awards 2016 menjadi sorotan di media international. Bahkan berita masuknya Joey ke dua nominasi di Grammy Awards, Best Improvised Jazz Solo dan Best Jazz Instrumental Album lebih bergaung daripada “gagalnya” ia menerima penghargaan. Joey menorehkan prestasi dengan caranya sendiri tanpa sesumbar untuk menaklukan industri musik di Amerika.
Penampilan Joey yang mendapat standing applause pada gelaran Grammy Awards 2016 menjadi sorotan di media international. Bahkan berita masuknya Joey ke dua nominasi di Grammy Awards, Best Improvised Jazz Solo dan Best Jazz Instrumental Album lebih bergaung daripada “gagalnya” ia menerima penghargaan. Joey menorehkan prestasi dengan caranya sendiri tanpa sesumbar untuk menaklukan industri musik di Amerika.
Saya jadi penasaran, orang tua
yang seperti apa bisa menjadikan anak seusia Joey sudah kukuh memilih
passionnya. Beberapa artikel menyebutkan ternyata kedua orang tua Joey, Denny
Sila dan Farah Leonora Urbach, telah mengenalkan musik jazz sejak Joey masih
kecil. Hal ini terjadi karena kedua orang tuanya merupakan penggemar musik
jazz.
Sepertinya memang jika ingin anak
kita cinta dengan sesuatu hal, orang tua juga harus terlebih dulu mencintai hal
tersebut. Gak bisa kita ingin anak mahir menari balet misalnya, tapi kita
memakai sistem “memaksa”. Mungkin si anak akan bisa menari balet tapi mereka
pasti tidak melakukan dengan passion sepenuhnya.
Mungkin pula ia tidak berprestasi sebenderang mereka yang melakukannya dengan passion.
Oh ya, satu PR setelah ini. Please jangan mengeksploitasi kabar “kalahnya”
Joey di Grammy Awards. Belajar menjadi orang yang bisa menghargai proses orang
lain. Jujur agak sebel dengan berita yang seliweran di portal berita online yang
lebih mengekspos berita kalahnya Joey dibanding keberhasilan Joey mendapat dua
nominasi.
Semoga bermanfaat.
Neng Nunung
Bisa mencapai grammy saja itu sudah prestasi, dimana semua dunia jadi kenal dirinya.
ReplyDeletePrihatin dengan media online yang selalu mengekpose hal negatif deh 😔
betul banget mbak Desy... keren banget umur segitu udah dapet nominasi Grammy :)
DeleteEmang ada kabar yg menjelek2an joey ya mbak? Aku baru tau lho. Tapi what ever apa kata haters atau mungkin fans brani mati artis yg bilang mau go internasional, yg penting joey tetep semangat buat merintis karirnya lebig dalam lagi di amrik, sukses selalu buat joey
ReplyDeleteadaaa, kemarin sempat saya share di FB perbandingan pemberitaan Joey di luar negeri dan dalam negeri. Kalau di dalam negeri beritanya di online kebanyakan sorot kegagalannya :(
DeleteYaelah, para nyinyirs yg lebih fokus ke kegagalannya Joey mah pasti orang2 nganggur tanpa prestasi *esmosi. Prestasi yang luar biasa bisa masuk di dua kategori Grammy. Salut!
ReplyDeletesaya dobel esmosi... tapi apa kalau musik musik yang bukan pop dari luar Amerika itu lebih mungkin dapat tempat di Grammy yah...
DeleteIya,Mak. Setuju support keluarga terutama ortu itu sumber energi dan motivasi paling juara, lah. Paling seneng kalau menjala menjalani sesuatu dengan passion, ya.
ReplyDeleteAku juga pernah liat di twitter kalo dia pernah jadi trend topic di twitter. Jadi ngebayangin atmosfirnya pas Joey dapat standing applause gitu.
saya yang ga ikut punya anak aja pas lihat videonya, dada saya rasanya membuncah senengnya Mak, apalagi orang tuanya... pasti bangganya pol banget
DeleteKemarin aku nonton acara Grammy award, dan emang permainan pianonya keren banget. Hebat deh orang tuanya :)
ReplyDeletesemoga banyak anak anak Indonesia lainnya yang bisa berprestasi seperti Joey, di bidang apapun passion mereka...
Deletepenggemar joey muncul *ting
ReplyDeletekeren bgd joey, sebelia itu prestasinya sdh sekece itu ya mbak nung. makasih bgd dah bwt joey yg sdh mmbawa nama indonesia di kancah internasional. :)
kalau dari informasi yang saya dapat sih seperti itu mbak...
Deletesaya masih kepoin lebih dalam tentang dia hehehe
aku ga bisa ngerti musik jazz sbnrnya... bukan musik favoritku :D.. tapiii ngeliat ada anak kecil dari Indonesia pula yg bisa masuk nominasi, bangganya ttp berasa kok ;)
ReplyDeletesamaa saya juga ga paham musik jazz, cuma pas lihat dia main trus dapat sambutan seisi gedung, saya percaya emang keren
Deletekeren ya anak ini, inspiartif bagi anak-anak yg lain
ReplyDeletekeren orang tuanya juga :)
DeleteHahah.. apa-apaan.. ngomongin gagal, saya tidak peduli, seperti juga Mak Neng Nunung (Panggilan apa ini?hihi) saya juga bangga sekali melihat joey kecil dengan kemampuan raksasa. Joey Keren pake bangett!! *Toss ^^
ReplyDeletehihihi kalo udah pake Mak, Nengnya hapus ajaa... ini maksa.com biar dibilang masih ting ting pake neng segala :D
Deletebener bener bener... udah hayuuk bikin generasi yang kece macam Joey gini hehehe
Menang kalah si biasa. Masuk nominasi aja udah bagus banget. :)
ReplyDeletebetuul
DeleteKeren membanggakan Indonesia, bahagia liatnya
ReplyDeleteiyaaah
DeleteTentunya orang tua joey merasa bangga ya, ketika melihat joey di usianya yang masih muda sudah berprestasi, dan saya suka dengan joey, ga keliatan sombong ya :)
ReplyDeleteSemoga bisa terus berprestasi dan tidak sombong yaah
DeleteSalut sama Joey dan support kedua orangtuanya. Dibalik kesuksesan seseorang pasti ada peranan keluarga tercinta. Dan... Iya, aku juga sebel kalau masih ada yang mengungkit kegagalan orang lain.
ReplyDeletewaaah mak Efi sampai berkunjung dua kali :) terima kasih....
Delete