Kira-kira saat Anda membaca tulisan saya, apa yang Anda
pikir ada di dalam tulisan saya? Soal prostitusi di Gang Dolly Surabaya? Ah
kalau itu mah Bu Risma, Walikota Surabaya, sudah nutup lokalisasi itu. Jauh
sebelum gonjang ganjing Kalijodo di Jakarta, akhir-akhir ini. Atau mungkin Anda
berpikir tentang sindikat penjualan manusia? Hehehe… Tulisan ini jauh dari hal-hal
di atas. Ini cerita tentang salah satu makanan kesukaan saya. Apa coba?
Yeaahh… WINGKO hehehe…
Waktu pertama kali tahu tentang Winona, Wiwien, dan Wike ini
dari Facebook. Salah seorang teman mempromosikan wingko dengan nama unik unik
ini di FB. Teman saya yang bernama mas Anas Pandu ini membagikan berbagai foto
wingko yang menggugah selera. Ya, mas Anas Pandu inilah GERMOnya Winona,
Wiwien, dan Wike. Saat saya tanya ‘apa
sih mas artinya GERMO’ dia menjawab sambil tertawa kalau itu singkatannya
Gemar Menjual Wingko.
Saya penasaran banget, dan akhirnya order beberapa kotak. Penasaran,
gimana sih bentuknya si Wiwien, Winona, dan Wike ini, hehehe… Jadi, WINONA itu
Wingko Mini Toping Almond, WIWIEN itu Wingko Toping Wijen, dan WIKE itu Wingko
Keju. Selain ketiga varian tersebut ada juga WIWIX alias Wingko Mix, ada Wingko
Lanang, Wingko Jumbo, Wingko Mini, dan Wingko Pingpong. Semuanya bertajuk
Wingko Soerobojo.
Dirut Wira Jatim Arif Afandi juga penggemar Wingko Soerobojo |
Lah kok bisa Soerobojo? Kan wingko bukan makanan asli Surabaya.
Lah inilah cerdiknya mas Pandu dalam penciptaan produk dan pemasaran Wingko
Soerobojo. Mas Pandu pertama kali mendapat ide memproduksi wingko ini karena ia
memang ingin memiliki usaha di bidang kuliner. Sempat ingin berjualan pentol
tapi urung. Akhirnya memilih wingko karena ini adalah salah satu jajanan
tradisional favoritnya. Selain itu ia juga ingin mengangkat jajanan tradisional
ke level lebih tinggi. Dengan kreasi yang dilakukannya bersama sang Istri, mas
Pandu menyulap wingko yang dikenal berasal dari Babat Lamongan, menjadi jajanan
modern ala kota metropolitan Surabaya.
Begitu mencoba gigitan demi gigitan Wingko Soerobojo ini,
rasanya beneran beda. Manisnya pas gak terlalu eneg. Saya lebih suka lagi karena ukurannya yang sebagian besar relatif
kecil, jadi bisa langsung hap saat makan. Varian rasa wingko yang ditawarkan
Wingko Soerobojo ini membuat saya dan teman-teman di kantor, dan juga teman
komunitas, doyan dan gak bosen nyemil wingko. Biasanya kan wingko yang ada di
pasaran rasa manisnya itu terlalu, jadi makan sepotong dua potong saja sudah eneg.
Mas Pandu tengah membuat Wingko |
Rasa Wingko Soerobojo yang unik ini membuatnya laris di
pasaran dan diburu. Mas Pandu mengakui sedikit kewalahan menangani order dari
seluruh Indonesia. Karena tantangannya sekarang ini karena Wingko Soerobojo
yang diproduksinya alami tanpa pengawet, sehingga tahannya maksimal 3 hari. Sementara
order yang diterimanya dari seluruh Indonesia, bahkan juga ada yang order untuk
oleh-oleh ke luar negeri. Saat ini, menurut Mas Pandu, sehari ia bisa mendapat
omzet penjualan 500-1 Juta. Lonjakan omzet ini berimbas pada proses produksi
yang juga bertambah kapasitasnya. Kalau dulu, produksi wingko hanya dikerjakan
olehnya dan istri. Sekarang, mas Pandu sudah memiliki pegawai untuk produksi.
Mereka yang belum pernah coba Wingko Soerobojo, saat pertama
kali coba saya jamin pasti ketagihan hehehe… Saya saja sampe sekarang masih
ngiler terus kalau mas Pandu post di FB tentang Wingko Soerobojo. Oh ya, harga Wingko
Soerobojo berkisar 15.000-30.000, jadi sangat terjangkau untuk siapa saja. Sekarang
ini malah, mas Pandu tengah melebarkan sayap bekerja sama dengan beberapa hotel
untuk mengenalkan Wingko Soerobojo sebagai salah satu oleh-oleh khas kota
Surabaya. Udah ah nulisnya, waktunya ngunyah Wingko Soerobojo lagi. Hehehe…
Semoga bermanfaat
Neng Nunung
Foto-foto diambil dari SINI
Noted! Nanti teman pulang dari surabaya mau minta dibeliin ini. Thank you, mbak share nya ^^
ReplyDeleteiamvinaeska.blogspot.com
beli yang banyak mbak... heheheh
Deletewaaa wingkooo, cemilan kesukaan saya juga tuhhh..., nyamm nyammm...
ReplyDeletesaya jugaa... heheheh
Deletewah mau dong kak wingkonya!
ReplyDeletesini sini kakak... hehehe
Deletemakan wingko biasanya di kereta api aja mbak kadang suka kangen makan wingko di jakarta jarang ada yang jual kecuali di pusat oleh oleh hehehe
ReplyDeletehehehe iyah... kalau di kereta mah bisa dapat wingko yang hangat itu beruntung banget :D
DeleteWingko.....makanan satu ini rasanya emang nendang sekali, kalau ada langsung habis dalam sekejab
ReplyDeleteheheheh iyaah
Delete